Kamis, 15 Desember 2011

Gerimis Manis

Tuhan kini telah menganugrahkan perasaan itu untuk setiap insan. Sesungging senyum tampak merona, hati pun tersenyum. Gerimis yang mengantar hujan, intermeso hari yang dilakoni. Tampak mereka bergegas karena membawa payung atau memang mengendarai mobil sehingga hujan tak jadi penghalang yang merisaukan, tapi bagi yang kebetulan hanya menggunakan kendaraan roda dua tampak menjadikan butiran air langit itu penghalang. Akhirnya, siang pun berlalu tak terasa, hujan pun menimbulkan lapar. Tampak mereka menanti hujan reda masih asyik saja berteduh di gedung akademik. Mereka tampak bercerita sesekali chandaan ringan, dan gurauan di lepaskan begitu saja. Kebersamaan yang hadir dengan cerita ringan itu menjadikan waktu singkat, hujan pun reda, saat para insan yg terhalang hujan melanjtkan aktivtas. Tampak mereka segera berlalu. *seorang mengaku chandaan bersama itu melahirkan kembali asa yang terkubur, tingkahnya kaku terpaut rasa yang tidak biasa, mimik malu, dia merasa melayang senang, chandaan yang singkat membuka lembar-lembar baru. terkadang diselingi oceh ejekan yang segar. sorot tak asing dari pemilik mata tajam tak pernah pupus.