Untuk orang
yang kucintai, aku menemukanmu dan menunjukkan setia karena cerita sebelumnya
yang mengajarkanku apa yang akan kulakukan hari ini.
Sempat tuk
memiliki terhalang oleh sesuatu yang tak mendekatkanmu. Sesuatu itu adalah hal
yang membuatmu semakin jauh. Narasi yang diawali september enam tahun yang
lalu, saat keadaan mengajariku untuk mengagumi. Saat keadaan menjelaskan padaku
bentuk pemuja rahasia itu bagaimana. Saat aku tahu bahwa diriku sedang jatuh cinta.
Cerita itu berawal pada pengakuan pandangan pertama darimu di bawah pohon yang
rindang. Dibawah guguran daun-daun kering. Pada saat aku duduk di bangku
melingkar bawah mangivera indica. Saat aku tak tahu dan tak ingin tahu tentang
dirimu. Semua berawal dari kala mentari menanjak tinggi di atas kepala langkah
rutinitas kami. Aku dan mereka. Kamu yang kusebut pada bagian ini bukan kamu
kekasihku tapi kamu sebelum kekasihku. Kamu adalah seorang yang
memperkenalkanku perasaan terhadap lawan jenis. Kamu ingin kusebut si cuek itu.
Dan kamu di sini adalah nama yang pernah banyak kutuliskan pada
lembaran-lembaranku. Kamu yang memperkenalkanku dengan dunia cerita yang tak
berujuk. Selanjutnya kusebut kamu adalah pangeran kesiangan yang berkudakan
langkah pelan. Selanjutnya kusebut kamu matahari kesiangan karena menyinariku
belakangan sesaat semua kuupayakan sendiri tuk menghasilkan cahaya itu sendiri.
Selanjutnya lagi kuperkenalkan kamu adalah nama. Nama kamu adalah ama. Ama
kusebut dengan panggilan aku masih ada.
A>M>A
Ama ini
kusebut bagimu bagi pelaskar nama itu sebelumnya
Karena ku
impikan bahwa laskarmu memang senantiasa merujuk pada kebenaran
Kamu akan
tetap ada dan pernah surut
Laskarmu
adalah bagian dari perasaanku yang selalu tumbuh dan tiada pernah mati dan
binasa oleh masa
Oleh
realita, dan oleh ketidakberpihakan
Aku masih
ada adalah kau yang mewujudkan keberadaan diriku yang sesungguhnya
Keberadaan
yang berawal pada sesaat setelah sahur 2008
Ashur
pertama tanpa bersama keluarga
Keadaan
sendiriku
Kala itu
dering yang membangunkanku bersumber dari nomor 085xxxxxx
Kurang lebih
demikian
Saat selalu
ada imbox dan deringan misterius yang meyita banyak waktu tidurku
Dengan
alasan bulan berkah, keadaan akan berberkah jika diawali menyulam cerita yang
indah
Aku masih
ingat caraku
Dengan
singkat dan mengambang
Y a
Y tambah a
Ya
Saat suaramu
memintaku untuk mengulangnya
Ya
Maka
berawallah subuh 05 itu hari kesebelas bulan september lima tahun yang lalu
Waktu itu
waktu yang mengawali ceritaku. Cerita sebelum kutemukan kekasihku Irfandy dia
sebut dirinya,
Untuk,mu Ama
Mulai ku
kenal dan hingga akhirnya kumiliki hatimu
Itu bukan
sembarang kebetulan yang singkat karena kita adalah satu
Satu raga
Satu jiwa
Jiwaku
mengikuti langkahmu hingga senantiasa kuceritakan
Setiap
menjelang senja aku selalu sibuk menguntai sajak tuk kirim di inboxmu
Agar kau
bisa membaca sapaan dariku meski jarak membentangi kita
Kemudian
menjelang waktu istirahatmu kusiapka pula untaian untuk mengantar tidurmu agar
kau senanatiasa mengingatku
Dan
Diwaktu
fajar menyingsing, kembali aku ingin menjadi orang pertama yang menymbut pagimu
dengan puisi cinta kekasihku
Karena aku
selalu ingin menuliskan apa pun tentangmu
Dan kata apa
pun untuk kau baca
Karena
dengan demikian aku merasa sangat dekat meski sejauh mata memandang kau bahkan
tidak nampak
Aku ingin di
sisimu
Itu kalimat
sempat kuucapkan sebulum badai membawamu pergi dan memperkenalkanmu dengan
amnesia
Sehingga
segala tentangku kau tenggelamkan dalam tempat sampah masa lalu
Padahal
seyogianya aku masih diriku yang dulu
Babak
pertama masih belum jelas letak konfliknya
Sampai kau
rela melepaskanku tanpa kata untuk menahan dan
membiarkanku berlalu
Pergi….
Kau
melepaskan genggamanmu yang begitu erat
Bahkan
ketika aku berbalik pun
Berbalik
menolehku
Pandanganmu
tak lagi diarahku
Entah apa
yang tidak ada dan kurang pada diriku
Aku
melangkah dengan kalut
Berselimut
keringat dingin karena ketidaksanggupan memikul beratnya berlalu dari 24 bulan
kaya “ya” itu
Aku ingin
tersandung
Ingin tahu
bagaimana kau melihatku
Ingin tahu
uluran tanganmu menyokongku tersandung
Tapi aku
berusaha menarik nafas yang terengah-engah itu
Melangkah
dengan pengharapan
Kau
memanggil namaku
Memanggilku
Aku telah
mempersiapkan skenario indah itu karena ku pikir
Apa yang
bissa kusebut cinta itu ada pada pelupukmu.
Ada pada
matamu
Ada pada
hatimu
Dan ada pada
pikiranmu
Aku segera
ingin berbalik memelukmu meski kau hanya memanggil namaku
Aku semakin
jauh
Melangkah
kaki
Kau hanya
diam, tak ada kata, tak ada ekspresi
Entah kau
terpukul dengan pengajuan pisah yang kuajukan
Atau memang
malah menyenangkan hatimu dengan sesuatu yang sebenarnya kau inginkan dari awal
Aku berlalu,
menyimpan perasaanku yang membuncah terhadapmu
Aku ingin
segera di kamar
Menuliskan
semua itu
Aku ingin
segera menagis, meluapkan sakit
Aku ingin
Ingin kau
tahu
Ingin kau
tahu bahwa aku menguji cintamu
Tapi tetap
uji itu memang tak membuktikan perasaan dalammu yang menginginkanku tuk tetap
ada dihatimu
Berlau
dengan untaian kata yang kurangkai hingga
tahun keenam sejak mengenalmu
Pasti kau
tak akan menyangka itu
Kuharap ada
penyesalan yang bisa terbersit pada pelupukmu karena hal yang telah kau lakukan
kala itu
Mengharap
langkahmu penuh penghayatan untuk pilihan salahmu
Semoga
matamu kembali terbuka kelak saat langkahku enggan menghampirimu lagi
Semoga
telingamu mendengarkan hatimu memarahi pilihan salah yang membuatmu masuk pada
lubang yang gelap itu
Semoga pula
perasaan tak tenang karena kekeliruannya menghapus namaku yang terdiri atas dua
kata menjadi satu kata
Semoga yang
demikian itu akan menyadarkanmu dan membuatmu mengerti arti hadirku selama enam
tahun tanpa terpahami dan tanpa tersadari oleh kenyataan yang kau jalanai
Aku ingin
bisa menjadikan cerita itu cerita antara raga dan rasa yang telah terkubur
karena tak terhiraukan oleh waktu dan setitik sempatmu
Karena kau
telaah ditenggelamkan oleh antagonis yang mematikan rasa ikhlasmu akan
kata-kata rindu itu
Aku ingin
kamu kembali meyelami samudra bahteraan yang kupertahankan agar tetap indah
Dan aku
ingin suatu saat kau menyesalah senjata perusak pribadimu yang sesungguhnya
Kini kau
menjadi orang lain
Kini kau
pergi tenggelam dalam kelam lagi gelap
Kau memilih
meninggalkan cahayaku
Hingga
keberpalingnmu itu menjenuhnya tenggang menunngguku yang terhitung sejaak 2007
silam
Kau sungguh
tak tahu dan tak pernah ingin tahu segala prhatian yang kucurahkan
Hingga aku
menumukan sesuatu yang baru dan bernilai lebih ketimbang A>M>A
Kamu tengah
tertunduk suatu saat nanti
Ketika
melihatku dengan gandengan yang membuatmu silau
Karena kau
tak pernah ada penghargaan pada sisi rasaku terhadapmu
Kini sesi
selanjutnya dunia baruku
Aku dilihat
oleh seorang asing sedang menangisimu
Hingga
langkahnya menghampiri setahun tanpa mengharap apapun hingga saat kau benar-benar
menenggalamkan diri dalam dnia asing yang melenakan sesaat
Ketika itu
kau akan meneteskan air mata melihatku tersenyum cemerlang bersamanaya
Dia yang
menyeka air mataku karena menagisimu
Dia yang
meminjamkan bahunya saat kau mencampakkanku
Dia yang
selalu menyempatkan waktunya untukku saat kau sedang siibuk dengan duniamu
Dia yang
selalu memberikan perhatiannya saat kisah kita tandus akan perhatianmu
Dia yang
selalu memberiku kecerahan saat layu tak terawat olehmu
Dia yang
selalu membuatku tersenyum ketika sedih karenamu
Hingga semua
berbalik aku menderapkan langkahku ke arahmu. Aku mulai melangkah pelan menuju
arahmu dan mulai mengerem langkahku untuk lanjut menghampirimu
Akhirnya aku
berhenti dan berbalih pada cahaya yang dibawanya untukku
inilah 1808 tak berujung