Selasa, 14 Januari 2014

Selamat Datang Jingga

Selama ini aku kerap sekali menulis tentang violet dan guratnya, tapi ketika ini aku mulai cerita baru tentang jingga yang selalu menghampiri hari-hari kini. aku ingin memasukkan cerita tentang rona jingga yang selalu kutemui menjelang petang dan menyambut fajar dalam hari-hari yang kulewati.


aku kerap tersenyum dengan cibiran manja menyambutnya datang menyapaku dengan rona lembut. Aku bahkan kadang mengimajikan asa setinggi-tingginya menerawang langit lepat yang tiada batas. Mungkin itu adalah kebiasaanku yang membuatku ingin menyebutkan sang jingga dalam ceritaku.
Violet tak lagi memanjakanku dengan untaian-untaian yang kian samar dan kini terbitlah Jingga dengan ceritanya yang penuh suka cita.


Kumulai alur ketika sepoi ingin dengan lembut memperkenalkan suaramu yang dengan santun menyapaku dengan indah. Dengan lembut memberiku pemaknaan baru yang sebelumnya belum pernah kudapatkan selama ini, Dengan nada pelan kau mengenalkanku suatu untaian yang sebelumnya tak pernah kudapati guratnya.
Dengan lisan yang tak biasa, dan dengan tingkahmu yang sederhana aku terpijkat. Terpikat melihat sesuatu yang menghadirkan kebanggaanku. Hingga aku pun mencoba tuk mengguratkan jingga itu.
Selamat datang jingga selamat datang untaian yang baru.

x