Jumat, 31 Oktober 2014

Yang kusebut Rindu

Tak terasa Desember 2013 berlalu begitu cepat. November 2014 kini datang. Banyak leraian yang terlewatkan di balik hari-hari yang tampak biasa. Ibarat sepi yang terusik oleh dentum keras. Sekitaran menjadi hilang dari kekakuan. Dapati tebaran aroma yang memperkuat rindu. Menempatkan diri tuk dunia yang menurutku tak lagi sepi sembari membawa rindu kemana pun kaki melangkah. Rindu, bahkan ketika sepi itu berhasil terusik, dia akan memosisikan diri di cela yang tak mungkin untukku mengusirnya dan meninggalkannya saja tanpa membawanya selalu beriringan. Mungkinlah rindu itu memang sudah menjadi bagian diriku yang tak dapat dipisahkan. Bagaimana pun tingkah mengelaknya dengan mengisi keseharian tanpa jeda, tetap dia yang kusebut rindu masih saja mengiringiku. Senyenyak apa pun itu tidur, dia bahkan masih tetap ada. Waktu berlalu dengan cepat. Kini saatnya berkata dia menempatkan diri dengan tepat di relungku. Akan ku jaga dia tanpa menjadikannya hal yang membentangkan kain menutup mataku tuk melangkah. #dia adalah rindu *SS