Kamis, 26 Juli 2012

Janji

Kata yang tertaut dengan harapan dan keinginan. Sekiranya bukan hanya sekedar kata yang pembuktiannya tak kau temui. Menghargai setiap kata yang pernah terlantun, pernah terdengar dari lisan. Mulai dari cibiran yang sederhana, sederhanya kau mengucapkan candaan. Memaknai kata itu tidak hanya sekedar kata chandaan karena berharap lisan itu adalah kesungguhan hati yang paling dalam dari lubuk hati yang tulus. Berharap bukan hanya sekedar lantunan yang tak bermakna. Untaian itu telah kusimpan dalam peti hati dan berharap janji itu awet dan kau abadikan dengan pembuktian.


Seuntai janji dari lisan itu
telah mengikat hati tuk berharap 
berharap aku bagian dari tulang rusukmu
menjadi bagian dari hidupmu
menemani suka dan dukamu
mengisi hari-harimu

Seiring dengan waktu yang bergulir meninggalkan cerita pada hari-hari yang telah berlalu. Kenangannya menjadi gurat kisahan pada peraduan. Di bawah naungan langit ciptaan tuhan yang membawa takjub begitu besar, dan menjejaki bumi dengan isinya yang telah diriwayatkan pula dengan kisahannya. Kian hari-kian termakan usia, usia kenangan yang bertambah, entah akan tetap terkenang atau hanya tinggal puing-puing cerita yang tak diingat atau bahkan tak dilirik lagi. Janji itu kelak bukan hanya sekedar janji tapi kenangan yang akan senantiasa dikenang, dikenang karena telah menjadi nyata.

Rabu, 25 Juli 2012

Biru Pink

Bagaimana tidak ku jatuh hati sedang ku mengenal nama itu dengan melihat iman yang lebih diantara mereka
Bagaimana pula tidak memilih nama itu sedang diaa lebih dibandingkan mereka
Bagaimana lagi ku bisa tak mencintai nama itu sedang dia tunjukkan cinta itu padaku
Bagaimana pula ku tak menyukaimu sedang tutur, tingkahmu memang telah memikatku

semoga ini bukan kekeliruan, semoga ini bukan pula sesuatu yang membutakanku, semoga bukan hanya sekedar tipu yang melenakanku tuk menyimpan nama itu.

"Tak akan berusaha mencari kelebihanmu, tak pula menuntutmu untuk lebih, cukup menjadi dirimu sendiri. Karena dari kekurangan aku yakin ada kelebihan".
Kerap meyakini hal tersebut, kerap kokoh dengan kalimat itu, tetapi setelah kutemukan tampak yang memang lebih dimataku dan kurang yang tak ditangkap oleh kedua mataku disinilah mulai hadir benih-benih kagum pada pelupukku terhadap kehadirannya.

Sejenak berpikir mungkin Tuhan telah mengatur pertemuan ini. Mungkin pula aku ditakdirkan untuk bertemu dengannya. Mungkin yang tidak pasti. Tapi kehidupan kelak siapa manusia yang dapat menerka semua kuasa Tuhan yang telah menciptakan manusia.

Hingga hari demi hari berlalu, kekaguman itu semakin memuncak. Dia menjadi sosok pembanding yang jauh lebih baik dibanding dia yang ku kenal sebelumnya. Hingga tiba suatu ketika, saat kagum itu mulai pudar, entah apa yang menyebabkan hal tersebut. gurat-gurat terdahulu dengan kisah manis tentangnya kini tak tampak lagi. Ku pun mulai bertanya. Bertanya padanya, tak kutemukan lagi alasan yang mengokohkanku, tak kutemukan pula alasan yang kucari, tak kutemukan pula alasan yang melegakan. Kucari pernyataan sebelumnya, beribu kata yang membuatku melambung, beribu kata yang membuatku yakin, kata yang membuatku kuat, kata yang membuatku tersenyum, dan yang lebih penting kata yang membuatku bangga mengenalnya dan dipertemukan.

Tak sampai disitu ku tak bisa melepas peduliku hanya sesederhana itu. setelah ku temukan rona yang pekat agak suram. Tak mungkin ku kagum jika semua kekagumanku yang tampak hanya sekedar dusta yang berkedok kebaikan. Yakinku tetap ada, tetap ada hingga Tuhan membuatnya semakin gelap. Ini barulah bayangan. Bukankah bayangan itu ada karena ada cahaya? bukankah tidak akan ada bayangan jika tak ada cahaya?

Aku kembali lega dan berharap banyak keadaan ini bisa menjadi semula bahkan lebih baik dari semula yang memang sudah baik. Ya saatnya berbenah, dan memperbaiki hal yang tiba-tiba saja memunculkan pertanyaan dan tagihan kemana sosoknya yang dulu?

Dulu dia baik menjadi sahabatku, dulu dia lebih baik menjadi kekasihku, kini aku ingin dia tetap baik, dan esok aku ingin dia lebih baik.

Senin, 23 Juli 2012

Ramadhan kali ini....


Puasa adalah  menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa yang disertai niat pada siang hari mulai dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.
Puasa terdiri atas puasa wajib dan puasa sunah.
Puasa pada bulan ramadhan termasuk rukun islam, jadi bagi yang memeluk agama islam wajib menjalankan ibadah puasa pada bulan ramadhan ini, tentunya dengan janji pahala yang berlipat ganda.
Perintah puasa telah difirmankan oleh Allah SWT pada Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة : ١٨٣
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah : 183)
Terik hari ini sangat menyengat, udara pun terasa panas, langit tampak tak berawan sama sekali. Hari puasa dengan cobaannya. Aktivitas pada bulan suci ramadhan ini tidak ada yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Kegiatan masih sama dengan hari-hari biasa yang berubah hanya waktu pelaksanaan. Raja siang dengan gagah menampakkan merahnya dan membagi sinarnya untuk planet tempat kita berpijak. Tak ada lengah, tak ada redup.

Hari ini hari pertama puasa , tahun ini pertama kalinya saya melewatkan buka puasa di rumah. Ramadhan kali ini sehari-harinya selama ada jadwal ngajar di bimbingan belajar buka puasa dilaksanakan bersama teman-teman tentor dan siswa-siswa. Kesan pertama yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kekeluargaan pun sangat terasa disini, tak bersama keluarga bukan berarti ramadhannya tidak berkesan.

Jumat, 20 Juli 2012

Marhaban Ya Ramadhan

Tak terasa waktu setahun telah berlalu, kini kembali dipertemukan dengan bulan suci, bulan yang penuh berkah. Bulan ramadhan.

Puji syukur pada pencipta yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, syukur pula atas nikmat yang tiada terkira, syukur pula atas kesempatan tuk bisa menyambut bulan berkah ini dengan keadaan sehat-sehat walafiat.

Sore ini, jingga langit pada peraduan mentari begitu memesona, jingga yang tak padam hanya akan beranjak karena rotasi, revolusi bumi. Langit tampak tak berawan. Ada suasana yang terasa beda dengan hari-hari biasa, hari ini hari terakhir kita sarapan, dan menantikan jadwal makan siang. Ramadhan sudah di depan mata. Sebagai insan muslim selama sebulan kita wajib menjalankan ibadah puasa. Ramadhan juga identik dengan bulan penuh berkah, saatnya muslim memperbanyak amalan-amalan.


SELAMAT MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN MAAF LAHIR BATIN


Selasa, 17 Juli 2012

Waktu

"Time is Money"

Kalimat yang boleh dikata sudah dikenal setiap orang.

Demi masa yang masih bergulir dan demi kesempatan tuk tetap bisa bernafas dan menjalani rutinitas kehidupan kupanjatkan syukur yang tak terhingga pada pencipta.

Waktu sehari (24 jam) merupakan waktu yang sangat lama bagi orang-orang yang tidak memiliki banyak rutinitas, tetapi bagi orang-orang yang diliputi kesibukan waktu sehari (24 jam) terasa sangat singkat.

Bergelut dengan keseharian, lebih banyak aktvitas ketimbang istirahat, dan butuh manajen waktu yang baik agar semua yang akan dilakukan dalam sehari pelaksanaannya tidak tumpang tindih.

Dulu ketika ku hidup dengan keseharian yang ringan, tidak banyak jadwal, banyak istirahat, banyak tidur, dan banyak waktu menghayal. tidur, bangun, makan, nonton. Hidup yang sungguh kaku. hehe. Semua itu identik dengan kata "nyantai". Setelah kukenal kesibukan bukan berarti "nyantai" sudah tak menjadi kata kebanggaan karena ternyata pemaknaan hidup yang dalam tidak bisa didapatkan hanya dengan banyak istirahat, banyak tidur, hanya makan, hanya nonton. Warna kehidupan tak nampak hanya dengan rutinitas yang ringan seperti itu. semakin banyak tantangan, semakin banyak rintangan, dan semakin banyak aktivitas, semakin banyak kegiatan, semakin banyak pula pengalaman dan pemaknaan hidup yang menjadikan hidup ini bernilai luar biasa (Bukan kehidupan yang biasa-biasa saja). Bukan pula kehidupan hitam putih, tapi kehidupan penuh warna yang tak ternilai yang mengajari banyak hal penting. Sebuah kata yang begitu nikmat yang tidak bisa didapat hanya dengan rutinitas yang biasa-biasa saja yaitu kata "Syukur", syukur akan penuh makna. Dulu kubanggakan kata "nyantai" itu tapi tak banyak syukur yang bisa kupanjatkan karena keseharian yang tak begitu bermakna hingga mulai melangkah keluar dari lingkar itu kini mulai menjajaki petualangan kehidupan, ditemani oleh sang waktu, disaksikan oleh peraduan. Dan kini pun bukaan hanya waktu yang  terasa begitu  berharga, semua elemen keseharian menjadi terasa begitu berharga.

Sabtu, 14 Juli 2012

Kisah Kabut Malam

menyapa pekat malam tanpa rembulan dan tanpa taburan bintang, awan tanpak menutupi mereka.


Kisah Kabut Malam

tampak segurat sedih  pada dahi itu
harmoni indah tak mengalun pada nada-nada pita suaranya
santun yang tampak tertutup oleh kabut
kagum yang tinggi sirna oleh gelap

hentak bentak suara yang tak lagi indah
memecahkan ego\
meledakkan emosi
hingga bertaburan puing-puing perih

tampak butir bening mengalir
menyusur terjang
menuju muara lega ketika semua kembali terleraikan
oleh sebuah kata

kata yang membawa kedamaian
kata yang membebaskan dari ruang sesak
dan kata itu adalah......
maaf

Rabu, 11 Juli 2012

CADAR SENYUM


Lampiasan senyum kian kuharap
Darimu yang asing bagiku
Namun getaran keinginanku serta
Radar-radar perasaanku tertuju padamu
Namun ternyata sesuatu menghalangi
Gelombang kasih yang kau pancarkan
Hingga sinyal-sinyal yang kau terima dariku
Tak seopertti apa yang akan kuberikan
Dan hal yang tak paling kuimpikan
Adalah cadar senyum kau miliki
Mengapa suatu dan selalu tertutup buat
Daku yang begitu meng`inginkan nya
Meski hanyalah sebuah senyum

Gerimis Senja

Awan hitam mengepul memberi isyarat hujan. Tampak seorang bermantel telah mempertimbangkan kemungkinan hujan itu. Dia tampak mengamankan kendaraan berbeda dari hari2 sebelumnya. rena pun ternyata menyadari hal itu, dia yang lebih dulu datang memusatkan pandangannya pada orang itu. Gerimis pun menjadi haru hingga pandangan keduanya seolah terhalang kaca tak bening. Ada yang berbeda kini, si dia mlah memilh jauh padahal sbelum.y kerap hdir alasan demikian tp pasti akan dihalau oleh rasa. hari ini tampak ada yang berbeda. hujan kali ini tak lagi indah dan tak lagi memekarkan senyum pada wajah Rena yang menanti setiap momen untuk bisa melihat pujaan hatinya baahkan dari jauh sekali pun. Rena menghela nafasnya tampak kerut-kerut tanya pada dahinya yang masih berkulit mulus dan muda.Berlalu tanpa sapa. Rena merasa kehilangan sosok yang yang selalu menjadi objek radar-radar keingintahuannya....


selmi....

to be continued