Kamis, 26 Juli 2012

Janji

Kata yang tertaut dengan harapan dan keinginan. Sekiranya bukan hanya sekedar kata yang pembuktiannya tak kau temui. Menghargai setiap kata yang pernah terlantun, pernah terdengar dari lisan. Mulai dari cibiran yang sederhana, sederhanya kau mengucapkan candaan. Memaknai kata itu tidak hanya sekedar kata chandaan karena berharap lisan itu adalah kesungguhan hati yang paling dalam dari lubuk hati yang tulus. Berharap bukan hanya sekedar lantunan yang tak bermakna. Untaian itu telah kusimpan dalam peti hati dan berharap janji itu awet dan kau abadikan dengan pembuktian.


Seuntai janji dari lisan itu
telah mengikat hati tuk berharap 
berharap aku bagian dari tulang rusukmu
menjadi bagian dari hidupmu
menemani suka dan dukamu
mengisi hari-harimu

Seiring dengan waktu yang bergulir meninggalkan cerita pada hari-hari yang telah berlalu. Kenangannya menjadi gurat kisahan pada peraduan. Di bawah naungan langit ciptaan tuhan yang membawa takjub begitu besar, dan menjejaki bumi dengan isinya yang telah diriwayatkan pula dengan kisahannya. Kian hari-kian termakan usia, usia kenangan yang bertambah, entah akan tetap terkenang atau hanya tinggal puing-puing cerita yang tak diingat atau bahkan tak dilirik lagi. Janji itu kelak bukan hanya sekedar janji tapi kenangan yang akan senantiasa dikenang, dikenang karena telah menjadi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar