Kamis, 13 November 2014

Polisi vs Mahasiswa

Kembali mendapati potret yang tak seharusnya ada. Polisi, penyayom masyarakat dan mahasiswa, kaum intelektual bangsa. Ketika tindakan anarkis memberikan potret anarkis. Siapa yang harus disalahkan. Akan ambigu rasanya jika menyalahkan aparat atau menyalahkan mahasiswanya. Lantas, bagaimana polemik ini harusnya ditanggapi? Masing-masing pihak mungkin saja akan menyalahkan pihak lawan. Garis tebal untuk kata 'menyalahkan'. Tak akan ada titik penyelesaian yang real hanya dengan saling menyalahkan satu sama lain. Kemudian dari sisi awam masyarakat sebagai warga negara Indonesia, polisi vs mahasiswa bukankah akan mengarah pada penodaan karakter antara keduanya? Polisi akan ditanggapi. Mahasiswa akan ditanggapi. "Polisi untuk masyarakat" akan menjadi kata yang tak memertahankan maknanya. "Teriakan hidup mahasiswa, hidup rakyat" akan menjadi teriakan yang dipertanyakan untuk rakyat yang mana?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar